ABSTRAK
The beginning of the collapse of the Soviet Union triggered by the
impact of the Cold War. The Soviet Union itself war followed by Eastern
European countries that are also affected collapse of the Eastern European
countries. The collapse occurred as a result of terendalanya human resources
(HR), logistic, including fuel, etc. Thus, it also led to the dissolution of
the Warsaw Pact (as a Military Pact Eastern bloc countries) the impact of the
collapse of the Soviet Union not only felt by the Soviet Union end Estern
European countries, but also have an impact on the world.
Katakunci: Uni
Soviet, Pakta Warsawa, Perang Dingin, Eropa Timur.
PENDAHULUAN
Pada saat Perang Dunia II, Uni Soviet sudah
berperan penting dalam membantu Polandia saat melawan Jerman tentang perebutan
Kota Danzig. Hal tersebut juga mengundang Amerika Serikat untuk membantu
Jerman dalam perebutan Kota Danzig. Salah satu akibat Perang Dunia II dalam
bidang politik adalah timbulnya persekutuan atau aliansi, yaitu Amerika Serikat
membentuk Pakta Militer yang bernama “NATO (Nort Atlantic Treaty Organisation)”
dan Uni Soviet membentuk Pakta Militer yang bernama “Pakta Warsawa”.
Karena dua negara tersebut saling bersaing
dalam membantu blok saat Perang Dunia II, maka terjadilah Perang Dingin yang
mulai terjadi pada tahun 1950-an. Berawal dari pelaksanaan Konferensi Yalta
tanggal 4 Februari 1945 yang intinya adalah “Seluruh Mansuria dan Korea sampai
garis lintang 38 derajat diduduki oleh tentara Uni Soviet” yang nantinya
peristiwa tersebut merupakan awal terjadinya Perang Dingin antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet.
Perang Dingin kemudian berakhir sekitar tahun 1990-an, yang salah
satu dampaknya menyebabkan runtuhnya negara Uni Soviet tahun 1991 dengan
diikuti negara-negara Eropa Timur, yang tidak lama disusul lagi dengan bubarnya
Pakta Warsawa sebagai Pakta Militer negara–negara Blok Timur. Runtuhnya Uni
Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa tidak hanya berpengaruh di Eropa saja, tetapi
juga pada negara-negara Eropa Timur dan dunia.
Tujuan dari penulisan artikel ini
adalah agar para pembaca lebih mengerti dan memahami materi tentang runtuhnya
Uni Soviet dan bubarnya Pakta Warsawa. Dalam artikel ini, kami akan membahas
tentang bagaimana proses runtuhnya Uni Soviet, bagaimana asal mula terjadinya
Pakta Warsawa dan proses keruntuhan Pakta Warsawa itu sendiri, serta bagaimana
dampak runtuhnya Uni Soviet terhadap negara-negara Eropa Timur dan dunia.
PEMBAHASAN
Uni Soviet mulai terbentuk setelah
adanya Revolusi Rusia pada tanggal 25 Oktober 1917. Uni Soviet sendiri
merupakan negara komunis terbesar dan tertua yang pernah ada di dunia. Revolusi
Bolshevik adalah pimpinan Lenin yang melahirkan negara Uni Soviet dan
menjadikan paham Komunisme sebagai ideologi satu-satunya. Tahun 1920, Lenin
membentuk Komintern Pact ( Pacta Komunisme Internasional) sehingga komunis
tidak hanya di Uni Soviet saja, tetapi juga berkembang di seluruh dunia dan
merupakan gabungan-gabungan dari negara- negara sosial komunis yang
beranggotakan 15 negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belorusia,
Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia,
Tadjikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan yang bergabung pada tahun
1958. Negara-negara tersebut tergabung dalam Republics Sosialist Soviet
atau bisa disebut dengan RRS.
Pada awalnya Sosialis Republic hanya
terdiri dari empat negara, yaitu Russian Soviet Federated Socialist Republic (
RSFSR ), Transcaucasia SFSR, Ukrina SSR, Belorussian.(Iriiyaasite. 2013,
(Online), http://iriiyaasite.blogspot.com/2013/10/analisis-runtuhnya-uni-soviet.html
).
Gambar 1 : Tokoh Mikhail Gorbachev
Latar belakang runtuhnya Uni Soviet
adalah berawal dari kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang lahir pada tahun 1931
dan mengambil alih pemerintahan pada tahun 1985. Gorbachev sendiri adalah
pengganti dari Konstantin Cerenco yang berasal dari generasi Brezhnev
dikarenakan kesehatannya yang memburuk. Gorbachev adalah seorang pria yang
mempunyai sifat percaya diri, bersemangat, pandai bicara dan beliau sadar betul
akan masalah-masalah yang dihadapioleh Uni Soviet sendiri dan beliau ingin
mengatasi hal tersebut.
Beliau mengetahui bahwa Uni Soviet sendiri
dalam hal produktivitas industri dan pertaniannya masih harus diperbarui agar
dapat bersaing dengan Jepang, Korea Selatan, Taiwan, negara-negara Eropa Barat,
dan Amerika Serikat. Selain itu, Uni Soviet secara khusus tertinggal dalam
bidang desain dan produksi komputer. Hal itu terbukti pada akhir April 1986
ketika sebuah reaktor pabrik tenaga nuklir di Chernobyl meledak karena
kesalahan pertimbangan staf. Ledakan tersebut memuntahkan radiasi berbahaya
yang menjulang ke atmosfer dengan jatuhan radio aktif yang beracun menutupi
banyak bagian Eropa. Sehingga, Gorbachev berpandangan bahwa kesalahan tersebut
dalam pengurusannya selalu disebabkan oleh perencanaan terpusat yang kaku dan
menghambat inovasi.
Gorbachev meminta pengorganisasian
fundamental kembali ( Perestroika ) tentang sistem Soviet, yaitu partai tetap
bekerja tetapi harus lebih aktif dalam menanggapi rencana-rencana dan
harapan-harapan warga negara Soviet. Beliau menganjurkan istilah “Demokratisasi
masyarakat” dengan harapan dapat menumbuhkan partisipasi warga Uni Soviet,
khususnya di tempat kerja dan di tempat administrasi lokal mereka.
Kemudian Gorbachev mendorong kebijakan
baru mengenai keterbukaan (Glashnost) dalam mendiskusikan urusan-urusan publik
yang dulunya dirahasiakan pada saat pemerintahan terdahulu seperti korupsi,
penyalahgunaan kekuasaan, pengabaian legalitas, dan pencekikan kritik.( Perry,
Marvin.2014:437 ). Disamping itu juga adanya keterusterangan yang baru tentang
masa lalu Uni Soviet.
Selama peringatan hari jadi Revolusi
Bolsheviks ke- 60, Gorbachev menegaskan bahwa “kesalahan Stalin untuk langkah
dan tindakan-tindakan yang melarang dan tidak dapat diampuni”. Kita ketahui
bahwa Revolusi Bolsheviks adalah salah satu fraksi dari partai sosial Demokrat
Rusia revolusi yang muncul pada saat Revolusi Rusia. Revolusi ini berkeinginan
menjalin hubungan diplomatik dengan perjanjian secara rinci terhadap pemerintah
kapitalis dengan kegiatan komunis internasional serta orang-orang dari
pemerintah Soviet itu sendiri.(C. Hallett, Edward. 1953).
Revolusi Bolshevik mungkin adalah
kegiatan yang paling menonjol dari abad ke 20, sebanding dengan dampak dari
Revolusi Prancis tahun 1789 dan sejak hari itu Lenin dan rekan-rekannya
mengambil kekuasaan pada pria Rusia saat rezim Soviet. Beberapa orang melihat
didalamnya pemenuhan aspirasi tertinggi harapan besar manusia, sementara
lainnya menganggap itu adalah noda busuk yang paling buruk di Peradaban Barat
dan inkarnasi dari segala kejahatan. Perdebatan panas itu sendiri akan
menunjukan pentingnya aspirasi, terlepas dari kekuatan besar Uni Soviet dalam
urusan internasional.( N.G, Robert. 1955).
Dari peringatan revolusi
tersebut, Gorbachev menjamin kepada para warga Uni Soviet agar mereka jangan
ragu untuk mengatakan aspirasi atau pendapatnya secara bebas. Hal tersebut
mendapat tanggapan positif dari para akademik, penulis dan seniman. Pada saat
pemerintahan Gorbachev, hubungan dengan dunia luar bertambah pikiran-pikiran
Soviet dimasuki oleh pemikiran-pemikiran barat yang nantinya berakibat pada
perubahan-perubahan ekonomi berjangka luas yang bertujuan untuk melonggarkan
pelarangan atau kekangan perencanaan pusat dan untuk mendorong ekonomi pasar
dengan pembaharuan politik.
Upaya perubahan dalam hal perekonomian
masa Gorbachev adalah bekerjasama dengan adidaya dalam hal penghentian
perlombaan senjata agar meminimalisir dana Perang Dingin yang menghambat
pembaharuan ekonomi Uni Soviet, Gorbhacev terbantu dalam pembaharuan ekonominya
seperti pada saat beliau bepergian keluar negeri dan dengan cara yang hati-hati
beliau mencabut larangan-larangan yang menghalangi akses ke dunia luar.
Emigrasi orang Yahudi diringankan, perusahaan–perusahaan asing diundang untuk
menambah ekonomi Uni Soviet, diskusi-diskusi tingkat tinggi antra Rusia dengan
Amerika Serikat menjadi hal yang lumrah.
Upaya Perubahan dalam hal politik masa Gorbachev antara lain:
1. Berusaha meredakan ketegangan internasional dengan bekerja sama
dengan Adidaya demi kelangsungan hidup bersama dalam keamanan nasional di zaman
nuklir.
2. Gorbhacev menarik tentara Uni Soviet dari Afghanistan pada akhir
tahun 1988.
3. Beliau membebaskan Eropa Timur dari dominasi Uni Soviet,
mengizinkan pembubaran Pakta Warsawa ( nanti akan dijelaskan lebih lanjut),
aliansi militer Soviet di wilayah itu, dan memberi persetujuan penyatuan
kembali penyatuan Jerman.
4. Beliau meninggalkan klaim Lenisis atas superioritas komunisme Uni
Soviet, menghentikan dukungan atas rezim-rezim Marxis di Dunia Ke-3.
5. Beliau mendemobilisasi satuan-satuan Tentara Merah dengan jumlah
yang cukup besar dan mengentikan pengujian nuklir.
6. Pada pertemuan puncak dengan Presiden Reagan dan belakangan dengan
George Bush, beliau berhasil menekankan pengurangan senjata strategis.
7. Pada akhir 1991, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet sepakat
untuk membongkar bagian yang signifikan dari gudang senjata nuklir mereka.
Dari upaya pemerintahan
Gorbhacev tersebut, negara Uni Soviet mengalami dampak yang cukup dahsyat dalam
hal ekonomi dan politik yaitu dibuktikan dengan ideologinya didiskreditkan,
ekonominya berantakan, dan pemerintahannya diubah menjadi konfederasi
negara-negara berdaulat, sehingga Uni Soviet telah runtuh sebagai kekuatan
utama didalam urusan-urusan dunia dan kini adikuasa hanya ada satu, yaitu Amerika
Serikat.
Runtuhnya Komunisme di Uni
Soviet diawali pada tahun 1989 yang tahun tersebut disebut juga sebagai Tahun
Pembebasan. Runtuhnya Komunisme tersebut juga bisa diasumsikan sebagai dampak
dari Uni Soviet. Pada tahun tersebut, Prestoika dan Glasnost menyebar di
kalangan masyarakat Eropa Barat yang membenci dominasi Uni Soviet dan cemas
dengan kesulitan-kesulitan ekonomi yang terus bertambah. Selama tahun 1989 dan
1990, di seluruh Eropa Timur rakyat memperlihatkan kebencian mereka terhadap
kepemimpinan Komunis dan menuntut pembaruan demokratis. Karena tidak bisa
menghadapi ketidakpuasan masyarakat, maka para pemimpin komunis meletakkan
jabatan atau menyetujui pembaruan. Dari keputusan tersebut, rakyat di seluruh
dunia menyambut gembira pembukaan suatu era baru di Eropa Timur( Perry, Marvin.
2014).
Berjuang dengan ekonomi yang memburuk
dan mengakui popularitas solidaritas bersama massa atau rakyat Polandia,
Jaruzelki mengesahkan serikat buruh pada tahun 1989. Pada Mei 1989, birokrasi
komunis dihapuskan di Hungaria. Pergolakan yang lebih penting lagi terjadi di
Jerman Timur pada tahun 1989. Dan pada 9 November, Tembok Berlin dapat
ditrobohkan oleh puluhan ribu orang Jerman Timur yang berbondong-bondong
memasuki Berlin Barat dan nantinya disatukan dengan Jerman Barat,atas
persetujuan akhir dari Gorbhacev.
Di Bulgaria, peristiwa-peristiwa dramatis di Berlin menyebabkan
pengunduran diri Tedor Zhivkov, diktator komunis paling lama yang menjabat di
blok Soviet dan musuh pembaharuan. Sementara pembaruan-pembaruan demokratis
menang ditempat lain, yaitu Nicholae Ceausescu-nya Romania, bertekad untuk
mempertahankan jalan diktator yang sudah lama memusushi pembaruan Gorbhacev
sehingga dengan kejam memaksakan pemerintahannya sendiri dan memerintahkan para
sedardunya menembaki kerumunan para demonstrasi anti pemerintah.
Berhadapan dengan demontrasi
besar-besaran di Praha dan didesak oleh Gorbhacev sendiri untuk melembagakan
pembaharuan demokratik, para pemimpin komunis Cekoslovakia menyerah pada 24
November. Terkejutnya dengan hukuman mati Ceausescu dan pemilihan Havel, partai
komunis Yugoslavia runtuh. Secara keseluruhan, peristiwa-peristiwa di Eropa
Timur telah menempuh jalan damai yang mengejutkan, didorong oleh sejumlah
faktor yang menguntungkan, antara lain:
1. Gorbhacev bersedia membiarkan rakyat di negeri-negeri satelit
untuk menempuh jalannya sendiri.
2. Dipimpin oleh kaum intelektual dan kaum pendeta, rakyat bersatu
dalam melawan dominasi asing dan kesengsaraan ekonomi yang sangat jelas berbeda
dengan kemakmuran Eropa Barat.
3. Para penguasa komunis telah kehilangan kepercayaan terhadap
ideologi Marsix-Leninis, mereka mengetahui bahwa mereka telah kehilangan
legitimasi.
Akhirnya bukti kemajuan dibawah
kebebasan dan demokrasi di Barat telah menerobos kedalam negeri-negeri bagian
Timur dan telah meningkatkan harapan umum. Perubahan revolusioner pada tahun
1989 merupakan kemenangan besar bagi bentuk pemerintahan dan cara hidup Barat.
Namun pada permulaan tahun 1990, kebahagian tahun sebelumnya
lenyap karena masalah-masalah baru tampak menghadang. Dimana-mana, para
politisi menemui kesulitan untuk membentuk konsensus dalam menghadapi
kemerosostan-inflasi yang menanjak, produksi yang bermasalah, pengangguran, dan
kekurangan makanan pokok. Kekacauan di Uni Soviet, masih terkait erat dengan
Eropa Timur yang berantakan, mempersulit masalah rekonstruksi ekonomi. Dalam
kondisi ini prospek demokrasi parlementer dan ekonomi pasar yang efektif tidak
pasti.( Perry, Marvin. 2014).
Pakta Warsawa
Pakta Warsawa adalah pakta militer
yang dibentuk Uni Soviet dan berdiri pada tanggal 14 Mei 1955 di Warsawa,
Polandia. Pakta Warsawa sendiri juga disebut dengan PMAUC (Pact of Mutual
Assistence and Unifield Command ). Tujuan dari Pakta ini adalah untuk
mengimbangi NATO di Eropa dan mengorganisasikan diri terhadap kemungkinan
ancaman dari aliansi NATO yang telah dibentuk lebih dahulu pada tahun 1949.
Latar Belakang dibentuknya Pakta
Warsawa adalah karena dipicu oleh integrasi Jerman Barat ke dalam NATO
melalui ratifikasi Persetujuan Paris dengan tujuan untuk mengorganisir diri
terhadap kemungkinan ancaman NATO.Terbentuknya Pakta Warsawa digagas oleh
Nikita Khrushchev pada tahun 1955 dan ditandatangani di Warsawa, pada tanggal
14 Mei 1955. Pakta Warsawa sendiri terdiri dari 7 negara, yaitu Uni Soviet,
Bulgaria, Rumania, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Cekoslovakia. Pembentukan
ini menegaskan Eropa terbagi menjadi dua kubu, yaitu Blok Timur dan Blok
Barat. Bubarnya Pakta Warsawa berakhir pada tanggal 31 Maret 1991 dan
diakhiri secara resmi dalam pertemuan di Praha pada 1 Juli 1991 karena seiring
dengan gelombang revolusi demokratik di Eropa Timur dan bubarnya Uni Soviet
pada tahun yang sama.
Gambar 2 : Kota Praha
Hal ini juga menandakan runtuhnya
komunisme di Eropa. Kekuatan Pakta Warsawa akhirnya runtuh seiring dengan
gelombang revolusi demokratik di Eropa Timur akhir dekade 1980-an dan bubarnya
Uni Soviet pada tahun 1991. Era Perang Dingin pun berakhir. (Sumber : Pratiwi,
Desi. 2013, (Online),
(http://desypratiwi37.blogspot.com/2013/01/pakta-warsawa_20.html)).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan artikel di atas,
dapat disimpulkan bahwa runtuhnya Uni Soviet memberikan dampak yang sangat
dahsyat bagi negara-negara Eropa Timur dan dunia. Dampak dari runtuhnya Uni
Soviet tidak hanya berdampak positif tetapi juga berdampak negatif. Dampak
positifnya seperti paham komunis hilang yang bergantikan paham demokratis,
dibangunnya negara-negara baru, pembubaran Pakta Warsawa pada tahun 1991, dan
terbentuknya 1 negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat. Sedangkan dampak negatif
dari runtuhnya Uni Soviet ini adalah hilangnya paham Komunisme di Eropa Timur
yang mengakibatkan kekacauan tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga
dalam bidang politik.
DAFTAR RUJUKAN
- Perry, Marvin. 2014. Peradaban Barat dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global. Bantul: Kreasi Wacana.
- N. G, Robert. 1955. European and Comparative Government. United States of America: Mc-Graw Hill Book Company.
- C. H, Edward. 1953. The Bolshevik Revolution 1917-1923. London: Macmillan & Co. Ltd.
- Iriiyaasite. 2013. Analisis Runtuhnya Uni Soviet, (Online), (http://iriiyaasite.blogspot.com/2013/10/analisis- runtuhnya-uni-soviet.html), diakses 20 Februari 2015.
- Pratiwi, Desi. 2013. Pakta Warsawa, (Online), (http://desypratiwi37.blogspot.com/2013/01/pakta-warsawa_20.html), diakses 20 Februari 2015.
- Gambar 1 : http://www.bbc.co.uk/history/people/mikhail_gorbachev.
- Gambar 2 : http://www.jalan2liburan.com/2013/07/prague-heart-of-europe.html.
Uni Sovyet runtuh karena kebangkrutan ekonomi
BalasHapus