Model Pembelajaran dan Cara Memilih
Model Pembelajaran
Disusun Oleh:
Nama :Dely Citra
NIM :06091009002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010/2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,
karena berkat rahmat dan ridha-Nya, serta kesehatan, kekuatan dan petunjukan
yang telah dilimpahkan kepada penyusun. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Model
Pembelajaran dan Cara memilih Model Pembelajaran”.
Penyusun menyadari bahwa keberhasilan
dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Dan penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
yaitu ibu Dra.Siti Huzaifah,P.Hd dan Ibu
Meilinda,S.Pd;M,Pd.yang telah memberikan tugas untuk memperbaiki nilai yang
lebih baik.
Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan dikemudian hari dalam penyusunan makalah berikutnya. Atas kritik dan
saran yang membangun yang diberikan, penyusun mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Indralaya, Juni 2011
Penyusun,
DELY CITRA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ I
KATA PENGANTAR..................................................................... II
DAFTAR ISI..................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….... 4
B. Rumusan Masalah……………………………………….... 5
C. Tujuan ……………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Model
Pembelaran................ ……………………………... 6
B. Pemilihan Model Pembelajaran ………………………….. 7
C. Macam
– macam Model pembelajaran...................................
8
1.
Pembelajran langsung ..………..…………………… 9
2.
Pembelajaran Kooperatif …………………………... 9
3.
Pembelajaran Problem solving …………………….. 12
4.
Pembelajaran berdasarkan masalah ………………... 13
5.
Pembelajaran TGT ..................................................... 13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................. 14
B. Saran....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................ IV
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu
perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya
terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti
perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai
antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern
Salah satu
ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih
baik (improvement oriented). Hal ini
tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan.
Dalam proses pembelajaran keberadaan
guru sangatlah penting dalam pendidikan, karena guru yang menentukan,
apakah tujuan pembelajaran tercapai atau
tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?
Pembelajaran konsep yang
sering digunakan guru dalam pembeljaranadalah konsep yang mana cenderung
abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa
atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang
memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan
pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai
akibat motivasi belajar siswa menjadi
sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis
(Direktorat PLP, 2002) Oleh karna itu dalam proses pembeljaran guru harus
mengetahui Model apa yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajran.
Menurut pendapat oleh Peter
Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut
Pengalaman Belajar” Dia menyatakan (hasil penelitian) bahwa peserta didik
yang hanya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran” dalam proses
pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di sisi lain, dalam
melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang menggunakan
alat bantu pembelajaran. Kurang dari
30% guru yang selalu mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga
wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum seperti yang di harapkan.
Dampak lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering menonton
gurunya mengajar dari pada memperhatikan guru mengajar. Sehingga guru yang “lucu” apalagi memberi nilai “murah” akan menjadi favorit para siswa.
Akankah hal seperti ini kita biarkan atau bahkan dipertahankan? Atau kita akan
mendobrak dengan langkah baru?
Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan,
inovasi dalam merancang proses pembelajran ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan
pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran. Upaya-upaya guru
dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan
bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan Model
pembelajaran yang terdapat metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain
model pembelajaran yang berguna untuk mencapai tujuan.
keanekaragaman model pembelajaran yang hendak di sampaikan pada makalah ini
merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai alternatif dalam strategi
pembelajaran yang hendak disampaikan agar selaras dengan tingkat perkembangan
kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Baik tidaknya suatu model
pembelajaran atau pemilihan suatu model pembelajaran akan tergantung pada
tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan,
perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan
memberdayakan semua sumber belajar yang ada.
Rumusan Masalah
- Apa
yang dimaksud dengan model pembelajaran?
- Bagaimana
Cara menentukan Pemilihan model pembelajaran yang baik?
- Macam
– macam model pembelajaran?
Tujuan
Dari Latarbelakang yang ada,pemakalah
mengangkat sebuah tujuan makalah yaitu “Untuk
mengetahui tentang model pembelajaran dan cara memilih model pembelajaran yang
ssesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dn efisien”
.
PEMBAHASAN
MODEL DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Model
Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa (Didang : 2005)
Soedjadi (1999
:101) menyebutkan strategi pembelajaran adalah
suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah keadaan
pembelajaran menjadi pembelajaran yang diharapkan.Lebih lanjut Soedjadi
menyebutkan bahwa dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode
dan dalam satu metode dapat digunakan lebih dari satu teknik. Secara sederhana
dapat dirunut sebagai rangkaian :
teknik metode pendekatan strategi model
Model
pembelajaran meliputi suatu model pembelajaran yang luas dan menyuluruh. Konsep
model pembelajaran lahir dan berkembang dari pakar psikologi dengan pendekatan
dalam setting eksperimen yang
dilakukan. Konsep model pembelajaran untuk pertama kalinya dikembangkan oleh
Bruce dan koleganya (Joyce, Weil dan Showers, 1992)
Istilah model
pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, metode, dan teknik. Sedangkan istilah
“strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia militer terutama terkait dengan
perang atau dunia olah raga, namun demikian makna tersebut meluas tidak hanya
ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi bidang ekonomi, sosial,
pendidikan. Menurut Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode, pendekatan dan
teknik mendefinisikan sebagai berikut :
Ø
Strategi pembelajaran adalah
separangkat kebijaksanaan yang terpilih,
yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi tersebut,
yaitu :
a. Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)
b. Penyaji
materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri)
c. Cara menyajikan materi pelajaran (induktif
atau deduktif, analitis atau sintesis, formal atau non formal)
d.
Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan, heterogen, atau homogen.
Ø Pendekatan Pembelajaran adalah jalan
atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya
memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.
Ø Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat
diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan ceramah,
ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.
Ø Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya teknik
mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
B. Pemilihan Model Pembelajaran Sebagai Bentuk Implementasi Strategi
Pembelajaran.
Dalam
pembelajaran guru diharapkan mampu
memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Dimana dalam pemilihan Model
pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan
menyeluruh. Misalnya pada model
pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama
memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru
sedang menerapkan model pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan
bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis.
Model pembelajaran berdasarkan masalah dilandasi oleh teori belajar
konstruktivis. Pada model ini pembelajaran dimulai dengan menyajikan
permasalahan nyata yang penyelesaiannya membutuhkan kerjasama diantara
siswa-siswa. Dalam model pembelajaran ini guru memandu siswa menguraikan
rencana pemecahan masalah menjadi tahap-tahap kegiatan; guru memberi contoh
mengenai penggunaan keterampilan dan strategi yang dibutuhkan supaya
tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan. Guru menciptakan suasana kelas yang
fleksibel dan berorientasi pada upaya penyelidikan oleh siswa.
Model-model
pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya,
sintaks (pola urutannya) dan sifat
lingkungan belajarnya. Sebagai contoh pengklasifikasian berdasarkan tujuan
adalah pembelajaran langsung yaitu merupakan suatu model pembelajaran yang baik untuk membantu
siswa mempelajari keterampilan dasar atau untuk topik-topik yang banyak berkaitan dengan
penggunaan alat. Akan tetapi ini tidak sesuai bila digunakan untuk mengajarkan
konsep-konsep tingkat tinggi.
Sintaks
(pola urutan) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan
urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan
serangkaian kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model
pembelajaran tertentu menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus
dilakukan oleh guru atau siswa. Sintaks (pola urutan) dari bermacam-macam model
pembelajaran memiliki komponen-komponen yang sama. Contoh, setiap model
pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa
agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri
dengan tahap menutup pelajaran,
didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pelajaran yang
dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap
model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang
sedikit berbeda. Misalnya, model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan
belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan.
Pada model pembelajaran diskusi para siswa duduk dibangku yang disusun secara
melingkar atau seperti tapal kuda. Sedangkan model pembelajaran langsung siswa
duduk berhadap-hadapan dengan guru. Pada model pembelajaran kooperatif siswa perlu
berkomunikasi satu sama lain, sedangkan pada model pembelajaran langsung siswa
harus tenang dan memperhatikan guru.
Pemilihan
model dan metode pembelajaran menyangkut strategi dalam pembelajaran. Strategi
pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai
kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat
tercapai.
C. Macam-Macam Model Pembelajaran
- Pembelajaran
Langsung
- Pembelajaran
kooperatif
- Pembelajaran
Problem Solving
- Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Model
Pembelajaran TGT
Langkah-langkah
pada Madel model Pembelajaran
1.
Model
Pembelajaran Langsung
Sintaknya
:
No.
|
Langkah-langkah
|
Peran Guru
|
1
2
3
4
5
|
Menjelaskan tujuan pembela-jaran dan mempersiapkan siswa
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
Membimbing pelatihan
Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik
Memberikan kesempatan untuk pelatihan dan penerapan
|
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya
pelajaran dan memotivasi siswa
Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau memberi informasi
tahap demi tahap
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, khusus
penerapan pada situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari.
|
2. Model Pembelajaran Kooperatif
1
|
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
|
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberi
motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif
|
2
|
Menyajikan informasi
|
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau
lewat bahan bacaan
|
3
|
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
|
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
|
4
|
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
|
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas
|
5
|
Evaluasi
|
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga
terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
|
6
|
Memberi penghar-gaan
|
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu
maupun kelompok
|
Model Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD
1
|
Langkah 1
|
Guru
menyampaikan materi pembelajaran ke siswa secara klasikal (paling sering
menggunakan model pembelajaran langsung,
|
2
|
Langkah 2
|
Guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4 – 6
siswa yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis kelamin, atau
lainnya).
|
3
|
Langkah 3
|
Dilanjutkan
diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling bantu membantu untuk
memperdalam materi yang sudah diberikan)
|
4
|
Langkah 4
|
Guru
memberikan tes individual, masing-masing mengerjakan tes tanpa boleh saling
bantu membantu diantara anggota kelompok.
|
5
|
Langkah 5
|
Guru
memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan
individual dari skor dasar ke skor kuis (cara penilaian akan dijelaskan di
akhir bab ini)
|
Model
pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
a. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok (disebut dengan kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4 – 6
siswa dengan kemampuan yang heterogen). Setiap anggota kelompok nantinya diberi
tugas untuk memilih dan mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru
(misal ada 5 materi/topik).
b.
Di
kelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihannya , mereka
langsung membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang dipilih. Ilustrasinya
adalah sebagai berikut:
c. Setelah setiap kelompok
ahli mempelajari (berdiskusi) tentang materinya masing-masing, setiap anggota
dalam kelompok ahli kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan/menularkan
apa-apa yang telah mereka pelajari/diskusikan di kelompok ahli. Ilustrasinya
adalah sebagai berikut:
d.
Dalam tipe ini peran guru lebih banyak
sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi
dalam kelompok ahli maupun penularan dalam kelompok asal berjalan secara
efektif dan optimal.
e.
Setelah masing-masing anggota dalam
kelompok asal selesai menyampaikan apa yang dipelajari sewaktu dalam kelompok
ahli, guru memberikan soal/kuis pada seluruh siswa. Soal harus dikerjakan
secara individual.
f.
Nilai dari pengerjaan kuis individual
digunakan sebagai dasar pemberian nilai penghargaan untuk masing-masing
kelompok. Teknik penilaian/penghargaan akan dijelaskan tersendiri di akhir bab
pembelajaran kooperatif ini.
Model Pembelajaran Kooperatif tipe think Pair and Share
• Guru mengajarkan materi seperti biasa,
alat peraga disarankan .
• Dengan tanya jawab, guru memberikan
contoh soal.
• Guru membrikan soal yg dikerjakan
siswa berdasar persyaratan soal sebagai problem.
• Siswa di pandu guru menyelesaikan
soal.
• Guru memimpin pleno kecil diskusi,
tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
• Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum diuangkapkan para siswa
• Guru memberi kesimpulan
• Penutup
3.
Langkah Model Pembelajaran Problem
Solving
syarat (siswa)
a. Memlki prasyarat untk mngrjakn soal
tsb.
b. Belum tahu cara pmchan soal tsb.
c. Soal terjangkau
d.
Siswa mau dan berkehendak
untk menyelesaikan soal tsb
Langkah guru
a. Guru mengjarkn materi seperti biasa,
alat peraga disarankan .
b. Dngan tanya jawab, guru memberikan contoh
soal.
c. Guru membrikn soal yg dikerjakan
siswa brdsar persyaratan soal sbgai problem.
d. Siswa di pandu guru menyelesaikan
soal.
4. Langkah-langkah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Fase
|
Indikator
|
Kegiatan Guru
|
1
|
Orientasi siswa kepada masalah
|
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat
aktif dan kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
|
2
|
Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
|
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
|
3
|
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
|
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai dan melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
|
4
|
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
|
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
|
5
|
Menganalisis
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
|
Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan
|
5. Langkah-langkah
Model pembelajaran TGT
•
Beri
informasi secara klasikal
•
Bentuk
kelompok beranggotakan 4-5 siswa (kemampuan siswa heterogen)
•
Diskusi
kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan
yang telah diberikan (mempelajari kembali)
•
Permainan/turnamen
(dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
•
Beri
soal untuk dilombakan
•
Beri
penghargaan pada kelompok yang wakilnya dapat maju terus sampai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Model
pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan
menyeluruh, makna
yang lebih luas daripada suatu strategi,
metode, dan teknik. Dalam memilih model pembelajran yang baik harus dapat
diklasifikasikan berdasarkan tujuan pembelajarannya, sintaks (pola urutannya) dan sifat lingkungan
belajarnya untuk
mencapai tujuan dan kompetensi dari hasil belajar dicapai dengan lebih efektif
dan efisien.
Macam-Macam Model Pembelajaran
- Pembelajaran
Langsung
- Pembelajaran
kooperatif
- Pembelajaran
Problem Solving
- Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah
- Model
Pembelajaran TGT
SARAN
Dalam pembelajaran guru diharapkan
mampu memilih model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang diajarkan.
Guru harus bersikap cekatan dan dinamis dalam merancang dan
merencanakan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran
Diakses pada tanggal 27 juni 2011-06-27
Diakses
pada tanggal 27 juni 2011-06-27
Diakses pada
tanggal 27 juni 2011-06-27
Diakses
tanggal 27 juni 2011
0 komentar:
Posting Komentar