Kamis, 30 Juni 2016

Tagged Under:

Sejarah Kemunduran dan Runtuhnya Uni Soviet

By: Unknown On: 21.16
  • Share The Gag

  • UNI SOVIET

    Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang didominasi oleh Partai Komunis hingga tahun 1990. Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi komando.
    Revolusi Oktober yang bergolak di Rusia pada tahun 1917 menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Rusia. Penerusnya, Pemerintahan Sementara Rusia, hanya bertahan beberapa bulan. Setelah kaum Bolshevik menang dalam Perang Sipil Rusia pasca revolusi, Uni Soviet didirikan pada tanggal 30 Desember 1922 dengan anggota Republik Sosialis Federasi Soviet RusiaRepublik Sosialis Federasi SovietTranskaukasiaRepublik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Byelorusia.
    Pasca-kematian pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924Josef Stalin menjadi penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan dan memimpin negara tersebut melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi terencana dan penindasan politik. Dalam suasana Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941Nazi Jerman dan sekutunya menyerang Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa walaupun sebelumnya kedua negara telah menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop yang berisi perjanjian untuk tidak saling menyerang. Setelah empat tahun berperang secara besar-besaran, Uni Soviet muncul sebagai salah satu dari dua negara adidaya pemenang perang selain Amerika Serikat.
    Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat dalam Perang Dingin, yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980-an, pemimpin Soviet yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya melalui kebijakan glasnost dan perestroika, tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah gagalnya percobaan kudeta pada bulanAgustus sebelumnya. Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.

    Pada masanya, Uni Soviet memiliki tiga perwakilan di PBB, yaitu Uni Soviet, Ukraina, dan Byelorusia.

    Keadaan geografis
    Dengan area seluas 22.402.200 km2, Uni Soviet adalah bekas negara terluas di dunia
    . Luas wilayahnya yang meliputi 1/6 daratan di muka bumi hampir sama luasnya dengan Amerika Utara. 1/4 wilayah Uni Soviet berada diEropa serta menjadi pusat ekonomi dan budaya. Wilayah bagian timurnya di Asia yang jarang berpenduduk memanjang hingga Samudera Pasifik di sebelah timur dan Afganistan di sebelah selatan. Uni Soviet membentang sepanjang lebih dari 10.000 km dari timur ke barat dan hampir 7.200 km dari utara ke selatan, melintasi sebelas daerah waktu.
    Uni Soviet juga mempunyai batas negara terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari 60.000 km, 2/3 adalah garis pantai Samudra Arktik. Uni Soviet berbatasan langsung dengan AfganistanCinaCekoslowakiaFinlandiaHongariaIranMongoliaKorea Utara,NorwegiaPolandiaRumania, dan Turki pada tahun 1945-1991. Uni Soviet dan Amerika Serikat dibatasi oleh Selat Bering.
    Sungai terpanjang di Uni Soviet adalah Sungai Irtysh dan gunung tertingginya adalah Puncak Komunisme di RSS Tajikistan yang berketinggian 7.495 m dari permukaan laut. Danau terbesar di dunia, Laut Kaspia, sebagian besar terletak di wilayah Uni Soviet. Danau air tawar terbesar dan terdalam di dunia, Danau Baikal, juga terletak di negara ini.
    Terdapat lima daerah iklim di Uni Soviet, yaitu tundra (ekosistem dengan adanya es dan pohon), taiga (ekosistem dengan es sepenuhnya), stepa (ekosistem dengan adanya rerumputan dan pohon), gurun, dan pegunungan.

    SEJARAH UNI SOVIET

    Masa Awal

    Pada masanya, ia memodernisasi pertanian dengan program kolektivisasi yang terkenal ganas dan mengakibatkan banyak rakyatnya mati kelaparan, dibuang ke 
    kamp-kamp konsentrasi di Siberia, atau ditembak mati oleh aparat pemerintah (terutama NKVD). Stalin juga membunuh banyak orang yang dianggapnya sebagai pembangkang, termasuk golongan militer. Pembersihan besar-besaran pada tahun 1937adalah yang terburuk. Selain itu, ia turut memprakarsai industrialisasi Uni Soviet meski lebih ditujukan untuk kepentingan militer.
    Pascaperang, Uni Soviet mengubah strategi pendudukannya di 
    Eropa Timur, dari militer ke dominasi politik dan ekonomi meskipun tentara Soviet tetap ditempatkan di negara-negara tersebut hingga keruntuhannya kelak. Strateginya adalah menunjuk rezim pro-komunis setempat untuk memerintah negara-negara tersebut di bawah pengawasan Moskwa. Selain itu, Soviet juga berusaha mengembangkan pengaruhnya ke luar negeri, terutama ke beberapa negara tetangganya seperti Finlandia dan Afganistan. Hal ini memicu reaksi negatif dari negara-negara Barat yang berakibat dimulainya Perang Dingin. Dalam masa yang sama, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Soviet yang porak poranda akibat perang sambil meneruskan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan militer serta menindas para pembangkang. Pada masa inilah, Uni Soviet mulai berkonfrontasi dengan kekuatan Barat dengan mendukung Korea Utara dalam Perang Korea pada tahun 1950.
                Setelah Khrushchev dilengserkan, Uni Soviet kembali 
    dipimpin secara bersama-sama oleh Leonid Brezhnevsebagai Sekretaris JenderalAlexei Kosygin sebagai Perdana Menteri, dan Nikolai Podgorny sebagai Ketua Presidiumhingga 1970 saat Brezhnev mengangkat dirinya sebagai pemimpin tunggal. Pada tahun 1968, Uni Soviet dan negara-negara anggota Pacta Warsawa menginvasi Cekoslowakia untuk mencegah meluasnya reformasi Musim Semi Praha.          
              Penerus pemerintahan Uni Soviet harus mewarisi kerusakan dan kemacetan ekonomi dari Brezhnev. Jabatan Sekjen PKUS berturut-turut beralih dari Yuri Andropov (1982-1984), ke Konstantin Chernenko (1984-1985), sampai akhirnya dijabat oleh Mikhail Gorbachev sejak 11 Maret 1985. Mikhail Gorbachev menyadari bahwa penerapan marxisme telah menyeret negara ke ambang kemunduran. Sistem politik yang dijalankan itu ternyata gagal membawa Uni Soviet ke dalam kehidupan yang makmur seperti di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, sejak berkuasa, Gorbachev menghadapi tantangan kemacetan ekonomi yang tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. la ingin memulihkan kondisi politik dan ekonomi Uni Soviet melalui suatu reformasi.
    1. Perestroika, yaitu menata kembali berbagai kebijakan di semua bidang kehidupan.
    2. Glasnot bermakna membuka diri dari pergaulan internasional dan memperluas partisipasi                   masyarakat dalam negara.
    3. Demokratisasi, yakni memperlakukan sama terhadap semua warga negara untuk menyampaikan       gagasan atau pandangan terhadap semua kebijakan pemerintahan.
           Pada saat Gorbachev memperkenalkan glasnost (keterbukaan politik), perestroika (restrukturisasi ekonomi), dan uskoreniye (percepatan pembangunan ekonomi), perekonomian Uni Soviet mengalami inflasi tersembunyi yang diperparah oleh maraknya pasar gelap. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan sebagai negara adidaya dalam bidang militer, spionase, dan bantuan bagi negara-negara sahabat, telah banyak membebani perekonomian Uni Soviet. Gelombang baru industrialisasi yang didasarkan pada teknologi informasi membuat Uni Soviet kelabakan mengadopsi teknologi Barat dan mencari kredit untuk mengatasi keterbelakangannya.
                Pada bulan Januari 1987, Gorbachev menyerukan demokratisasi dengan memperkenalkan unsur-unsur demokrasi seperti pemilihan umum dengan banyak calon dalam dinamika politik Uni Soviet. Pada bulan Juni 1988, dalam Kongres Partai Komunis Uni Soviet XIX, Gorbachev menggulirkan pembaruan-pembaruan radikal yang dimaksudkan untuk mengurangi kendali Partai Komunis terhadap aparat pemerintah. Pada bulan Desember 1988, Majelis Agung Uni Soviet menyetujui pembentukan Kongres Perwakilan Rakyat yang sebelumnya telah ditetapkan dalam amandemen Konstitusi Soviet 1977 sebagai badan legislatif yang baru. Pemilihan umum anggota kongres diadakan di Uni Soviet pada bulan Maret dan April 1989. Pada tanggal 15 Maret 1990 Gorbachev terpilih sebagai Presiden Uni Soviet yang pertama.
                Bahkan di era reformasi itu lahir kelompok-kelompok masyarakat yang satu sama lainnya bersaing memperebutkan pengaruh dan kekuasaan, yaitu kelompok moderat, konservatif, dan radikal.
    1. Kelompok moderat, yakni kelompok yang menyetujui reformasi tetapi tetap menjalankan                   komunisme yang disempurnakan.
    2. Kelompok konservatif, yakni kelompok yang menentang reformasi dan ingin mempertahankan         komunisme.
    3. Kelompok radikal, yakni kelompok yang mendukung reformasi, tetapi ingin meninggalkan                 komunisme.
               
               Pada tanggal 19 Agustus 1991 kelompok konservatif di bawah pimpinan Wakil Presiden Gennadi Yanayev melancarkan kudeta terhadap Gorbachev. Akan tetapi usaha perebutan kekuasaan ini dapat digagalkan Boris Yeltsin, pemimpin kelompok radikal. Gorbachev dapat diselamatkan dan nama Yeltsin mulai melambung di pentas politik Uni Soviet. Sementara ada banyak perdebatan mengenai siapa yang berhak membubarkan Uni Soviet, Gorbachev meletakkan jabatannya sebagai 
    Presiden Uni Soviet pada tanggal 25 Desember 1991 dan memberikan kekuasaannya kepada Boris Yeltsin. Puncaknya, Majelis Agung Uni Soviet membubarkan dirinya pada tanggal 26 Desember1991 yang sekaligus menandakan bubarnya Uni Soviet sebagai suatu federasi, hanya terpaut empat hari sebelum hari jadinya yang ke-69.
    Kaisar Rusia terakhir, Nikolai II, memerintah Kekaisaran Rusia hingga dipaksa mengundurkan diri pada bulanMaret 1917 dalam Revolusi Rusia karena adanya despotis, korupsi, dan polemik keikutsertaan Rusia dalam Perang Dunia I. Selanjutnya, Pemerintahan Sementara Rusia mengambil alih kekuasaan hingga digulingkan oleh kaum revolusionermelalui Revolusi Oktober pada tanggal 7 November 1917 yang dipimpin kaum Bolsyewik yang berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin.
    Uni Soviet secara resmi didirikan pada bulan Desember 1922 dengan anggota RSFS RusiaRSS UkrainaRSS Byelorusia, dan RSFS Transkaukasia yang masing-masing dipimpin oleh Partai Bolshevik setempat. Lenin ditunjuk sebagaiPemimpin Uni Soviet yang pertama. Walaupun Uni Soviet didirikan sebagai federasi, sebutan "Soviet Rusia" yang sebenarnya hanya berlaku bagi RSFS Rusia seringkali disalahgunakan untuk menyebut Uni Soviet secara keseluruhan oleh penulis dan politisi non-Soviet.
                Setelah berhasil merebut tampuk kekuasaan, sejak tahun 1922 Lenin mulai mengembangkan teritorial negara ke wilayah sekitarnya. la kemudian membentuk federasi dengan nama Uni Soviet. Mulai 30 Desember 1922, federasi ini terdiri dari 15 negara bagian, yaitu Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belorusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgisia, Latvia Lithuania, Moldovia, Tadjikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.

    Era Joseph Stalin
    Pada tahun 1924 Lenin meninggal dan digantikan Joseph Stalin. Semasa tampil di panggung kekuasaan, Stalinsering menindas dan melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh sekaliber Leon Trotskyyang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan dibunuhnya. Tatkala Stalin mampu mengukuhkan kekuasaannya, pada tahun 1952 Partai Uni Serikat Komunis (PUSK) diubahnya dengan nama baru Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). la menjabat Sekretaris Jenderal PKUS sampai tahun 1953. Berkat kepiawaian politik, ia menjadi diktator yang mampu mengantarkan Uni Soviet menjadi negara komunis terkuat di dunia.
    Pada tahun 1939, Soviet menandatangani pacta non-agresi dengan Nazi Jerman yang memberi jalan bagi Uni Soviet untuk mencaplok bagian timur Polandianegara-negara Baltik, dan Bessarabia. Pencaplokan Soviet atas Polandia diwarnai dengan adanyaPembantaian Katyn, pembunuhan massal 20.000 orang Polandia oleh NKVD. Walaupun demikian, isi pacta ini dilanggar oleh Nazi yangmenyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Setelah mengalami kekalahan demi kekalahan, Tentara Merah berhasil menahan serbuan Nazi pada tahun 1943 dan akhirnya berhasil mengusir mereka dari Eropa Timur. Daerah-daerah yang dulunya dikuasai Nazi, termasuk sebagian Jerman, direbut oleh Soviet. Walaupun lebih dari 20 juta rakyat Uni Soviet terbunuh dalam Perang Patriotik Raya, dunia mulai memperhitungkan kekuatan angkatan bersenjata Soviet.
    Sepeninggal Stalin, jabatan sekjen partai dipegang oleh NikitaJ Khrushchev sampai tahun 1964. Kemudian beralih kepada Leonid Brezhnev yang berkuasa cukup lama, yaitu dari tahun 1964 sampai 1982. Pada saat Uni Soviet di bawah kendalinya, negara mengalami kemerosotan di segala bidang. Tingkat pertumbuhan ekonomi menurun drastis, korupsi merajalela, produk pertanian kurang variatif, sektor jasa berjalan payah, dan berbagai kemunduran lainnya.

    Era Khrushchev
                Stalin meninggal pada tahun 1953 dan digantikan oleh Nikita Khrushchev. Pada masanya, ia mengubah kebijakan Stalin yang tergolong kejam melalui proses destalinisasi dan berusaha memperbaiki hubungan dengan negara-negara Barat. Meskipun demikian, konfrontasi dengan Barat tetap ada. Pada masa inilah terjadi perlombaan angkasa dan senjata nuklir. Khrushchev dilengserkan dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis dan Kepala Negara Uni Soviet pada tahun 1964 setelah Krisis Rudal Kuba setahun sebelumnya yang nyaris memicu perang nuklir antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat.

    Era Brezhnev
           Pada masanya, Brezhnev memulai politik détente yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan negara-negara Barat. Walaupun demikian, ia tetap berusaha mengembangkan pengaruh Soviet dengan mendukung salah satu pihak yang pro-komunisme, sosialisme, atau anti-Barat dalam berbagai konflik global dan perang saudara seperti mendukung negara-negara Arab dalam konflik melawan IsraelVietcong dan Tentara Rakyat Vietnam dalam Perang Vietnam yang juga didukung oleh CinaMPLA di AngolaFRELIMO di MozambikSWAPO di Namibia, serta pemerintahanSandinista di Nikaragua. Selain itu, ia juga menghidupkan kembali beberapa kebijakan Stalin yang bertumpu pada pembangunan industri berat dan militer. 
              Era Brezhnev juga dikenal sebagai "Masa Stagnasi" karena birokrasi Soviet yang kaku saat itu menghalangi inovasi dan pembaruan dalam segala bidang, terutama bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Pada tahun 1980, pecah Perang Soviet-Afganistan yang mengakhiri kebijakan détente sehingga membuat Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Jimmy Carter dan Ronald Reagan memperbarui ketegangan dan melanjutkan perlombaan senjata.

    Era Mikhail Gorbachev
           Untuk merealisasikan ambisinya, Gorbachev melontarkan ide reformasi berupa perestroika, glasnot, dandemokratisasi.
           Undang-Undang Koperasi yang diberlakukan pada bulan Mei 1988 merupakan salah satu kejutan dalam agenda pembaruan ekonomi Gorbachev. Untuk pertama kalinya sejak Kebijakan Ekonomi Baru yang digagas oleh Lenin, negara mengizinkan kepemilikan pribadi perusahaan dalam bidang jasa, manufaktur, dan perdagangan luar negeri.
                Glasnost memberi kebebasan berbicara dan berpendapat secara lebih besar. Kebebasan pers mulai diterapkan serta ribuan tahanan politik dibebaskan dari kamp-kamp kerja paksa. Tujuan utama Gorbachev mengadakan glasnost adalah untuk menekan kaum konservatif yang menentang kebijakan restrukturisasi ekonominya. Melalui berbagai keterbukaan, debat, dan partisipasinya, Gorbachev berharap rakyat Soviet akan mendukung setiap langkah pembaruannya.
                Upaya Gorbachev untuk merampingkan sistem komunis memang membawa harapan, tetapi tidak dapat dikendalikan sehingga mengakibatkan serangkaian peristiwa yang akhirnya ditutup dengan pembubaran Uni Soviet. Kebijakan perestroika dan glasnost yang mulanya dimaksudkan sebagai alat untuk merangsang perekonomian Uni Soviet malah menimbulkan akibat-akibat yang tak diharapkan.
                Penyensoran media yang tak lagi ketat akibat glasnost menyebabkan Partai Komunis tidak dapat berbuat banyak saat media mulai menyingkap masalah-masalah sosial dan ekonomi yang telah lama disangkal dan ditutup-tutupi oleh pemerintah. Masalah seperti perumahan yang buruk, alkoholisme, penyalahgunaan obat-obatan, polusi, pabrik-pabrik yang sudah ketinggalan zaman sejak masa Stalin dan Brezhnev, serta korupsi yang sebelumnya diabaikan oleh media resmi, kini mendapatkan perhatian yang semakin besar. Laporan-laporan media juga menyingkap kejahatan yang dilakukan oleh rezim Stalin seperti gulag dan Pembersihan besar-besaran. Selain itu, perang di Afganistan dan kekeliruan penangananBencana Chernobyl semakin merusak citra pemerintah. Keyakinan masyarakat terhadap sistem pemerintahan Soviet semakin melemah sehingga mengancam integritas Uni Soviet.
                Pertikaian antarnegara anggota Pacta Warsawa membuat Uni Soviet tidak mampu lagi mengandalkan negara-negara satelitnya untuk melindungi perbatasannya. Pada tahun 1989Doktrin Brezhnev ditanggalkan dan kebijakan untuk tidak ikut campur urusan dalam negeri negara-negara satelitnya di Eropa Timur dijadikan sebagai pengganti. Hal itu membuat pemerintahan di negara-negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur kehilangan jaminan bantuan dan intervensi Soviet apabila rakyatnya memberontak. Pada akhirnya, pemerintahan berhaluan komunis di BulgariaCekoslowakia,HongariaJerman TimurPolandia, dan Rumania yang berkuasa sejak akhir Perang Patriotik Raya runtuh.
                Uni Soviet juga mulai mengalami pergolakan saat rakyat mulai merasakan akibat politik dari glasnost. Meski sudah dilakukan berbagai upaya untuk meredamnya, ketidakstabilan di Eropa Timur mau tidak mau menyebar ke negara-negara yang tergabung dalam Uni Republik Sosialis Soviet. Dalam pemilihan umum untuk memilih anggota dewan regional direpublik-republik Uni Soviet, kaum nasionalis dan tokoh pembaruan radikal banyak yang terpilih.
                Bangkitnya nasionalisme segera menghidupkan kembali ketegangan antaretnis di berbagai republik Soviet yang semakin memperlemah cita-cita persatuan rakyat Soviet. Sebagai contoh, pada bulan Februari 1988, pemerintah Nagorno-KarabakhRSS Azerbaijan, yang didominasi oleh etnis Armenia, meloloskan keputusan yang menyatakan penggabungan wilayahnya dengan RSS Armenia. Kekerasan terhadap orang-orang Azerbaijan diliput dan ditayangkan oleh televisi Soviet sehingga memicu adanya pembantaian terhadap orang-orang Armenia di Sumqayit. Ketegangan antaretnis ini kelak akan menjadi cikal bakal radikalisme dan terorisme pasca-keruntuhan Uni Soviet.
                Ketidakpuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi semakin memburuk. Meski perestroika dianggap berani dalam konteks sejarah Uni Soviet, upaya Gorbachev untuk melakukan pembaruan ekonomi tidak begitu radikal dan dinilai terlambat untuk membangun kembali ekonomi negara yang sangat lesu pada akhir tahun 1980-an. Berbagai terobosan dalam hal desentralisasi memang berhasil dicapai, tetapi Gorbachev dan timnya sama sekali tidak merombak kebijakan-kebijakan ekonomi warisan Stalin seperti pengendalian harga, mata uang rubel yang tidak dapat dipertukarkan, tidak diakuinya kepemilikan pribadi, dan monopoli pemerintah atas sebagian besar sarana produksi.
                Pada tahun 1990, pemerintah Uni Soviet praktis telah kehilangan seluruh kendalinya terhadap kondisi-kondisi ekonomi. Pengeluaran pemerintah meroket karena perusahaan tak menguntungkan yang memerlukan bantuan dari negara semakin bertambah, sedangkan subsidi harga-harga kebutuhan pokok terus berlanjut. Perolehan pajak menurun, terutama karena adanya kampanye antialkohol dan desentralisasi. Pemerintah pusat yang tidak dapat lagi membuat kebijakan produksi, khususnya dalam industri pemenuhan kebutuhan pokok, menyebabkan lenyapnya rantai produsen dengan pemasok sementara rantai yang baru belum terbentuk. Jadi, bukannya merampingkan sistem, program desentralisasi Gorbachev justru menyebabkan kemacetan proses produksi.
                Melalui reformasi politik dan ekonomi, Gorbachev berusaha membawa Uni Soviet kepada kehidupan yang lebih baik. Sejak diterapkan ide pembaharuan, tumbuh suatu suasana yang makin hidup di Uni Soviet. Akan tetapi di lain pihak, kebijakan Gorbachev menimbulkan dampak yang tidak diduga sebelumnya. Pertentangan sosial dalam masyarakat muncul.
                    Pada tanggal 7 Februari 1990Komite Pusat Partai Komunis setuju untuk melepaskan monopoli atas kekuasaannya. Republik-republik anggota Uni Soviet mulai menegaskan kedaulatan nasional mereka terhadap Moskwa dan mulai melancarkan "perang undang-undang" dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini, pemerintahan republik-republik anggota Uni Soviet, terutama Trio Baltik, yaitu Estonia,Lituania, dan Latvia, membatalkan semua undang-undang federal jika undang-undang itu bertentangan dengan undang-undang setempat, menegaskan kendali mereka terhadap perekonomian setempat, dan menolak membayar pajak kepada pemerintah pusat di Moskwa. Gejolak ini menyebabkan macetnya ekonomi karena garis pasokan ekonomi dalam negeri rusak sehingga perekonomian Uni Soviet semakin merosot.
    Posted by Monika Elisabeth at 1:13 AM 

    0 komentar:

    Posting Komentar