Kamis, 14 Juli 2016

Tagged Under:

MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PENILAIAN FORMATIF

By: Unknown On: 19.03
  • Share The Gag


  • A.     Pendahuluan
    Strategi instruksional yang telah dikembangkan oleh setiap guru sebagai developer sudah tentu didesain sedemikian rupa sehingga dalam aktualisasinya diharapkan dapat menghasilkan apa yang tertuang dalam tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Akan tetapi perkembangan situasi, kondisi, dan entry behavior siswa yang beragam tentu memberikan pengaruh signifikan terhadap keberhasilan instruksional yang dilaksanakan.
    Dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada maka perlu dilakukan langkah-langkah yang dapat mendeskripsikan bagaimana proses dan hasil pembelajaran tersebut. Karena alasan inilah kemudian penilaian formatif penting dilakukan.
    Hasil penilaian formatif memberikan informasi tentang keefektifan proses dan pencapaian tujuan instruksional.

    B.     Pengertian
    Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.
    Penilaian formatif berlangsung pada saat terjadinya proses pembelajaran. Fokus pengamatan dalam tahap penilaian ini adalah apakah  siswa telah belajar secara maksimal dan efisien. Bila hasil pengamatan menunjukkan gejala positif, maka kegiatan pembelajaran dapat terus dilangsungkan, namun bila sebaliknya maka kegiatan pembelajaran mungkin perlu dimodifikasi. Pada penilaian formatif ini, siswa diberi informasi mengenai kemajuan yang telah dicapainya serta dimotivasi agar lebih bergairah dalam kegiatan belajar pada tahapan selanjutnya. Frekuensi penilaian dilakukan sesuai dengan kapasitas projek yang dikerjakan.
    Tahap penilaian formatif sejalan dengan langkah-langkah pemecahan masalah (estetik maupun fungsional) yang dilakukan mahasiswa. Biasanya proses ini terdiri atas langkah-langkah studi awal untuk (a) mendalami dan mengembangkan konsep-konsep bagi pemecahan masalah, (b) berpikir gambar (melakar) untuk menghasilkan beberapa sketsa alternatif, (c) menganalisis dan mensintesis sketsa-sketsa terpilih untuk dikembangkan menjadi comp,serta (d) penggarapan karya final berdasarkan comp yang terpilih. Proses ini dapat diobservasi langsung dan atau diidentifikasi lewat eksplorasi konsep dan cakupan karya (sketsa-sketsa, comp, catatan-catatan pribadi, jurnal, dan data lainnya) yang dihasilkan  siswa selama menyelesaikan tugas tersebut.[1]

    C.     Karakteristik Penilaian Formatif
    1.    Penilaian bersifat membangun Identifikasi objektif baru dan cara maju ke depan.
    2.    Sering  dan informal.
    3.    Memberikan petunjuk apa yang siswa dan guru harus lakukan kali berikutnya untuk menjadi lebih bermakna.
    4.    Memberikan masukan bagi guru dan siswa atas kinerja, kekuatan dan kelemahan mereka saat ini sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
    5.    Bagian integral dari proses belajar mengajar sehari-hari.
    6.    Dirancang untuk positif, suportif, bermanfaat, serta memotivasi guru dan siswa.
    7.    Dapat dikerjakan melalui proses negosiasi, diskusi, dan perjanjian antara guru dan siswa.
    8.    Kadang disebut diagnostik karena menolong guru untuk memberikan diagnosa dibidang apa siswa membutuhkan bantuan tambahan.
    Penilaian formatif memiliki sifat berkesinambungan dan mengidentifikasi objektif pembelajaran baru dan langkah ke depan untuk memenuhi objektif pembelajaran. Penilaian formatif sering kali disebut penilaian untuk pembelajaran atau penilaian edukatif, Karena digunakan untuk meningkatkan pembelajaran.[2]

    D.    Manfaat Penilaian Formatif
    Penilaian formatif merupakan salah satu alat diagnostik yang cukup efektif untuk mengidentifikasi masalah-masalah instruksi. Dengan demikian guru dapat memodifikasi strategi pembelajaran yang lebih efektif.
    Bagi siswa, tes formatif memberikan pemetaan terhadap kesulitan-kesulitan mereka sehingga meungkinkan untuk memfokuskan pengalaman belajar mereka pada bagian yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

    E.     Prosedur Penilaian Formatif
    Untuk memastikan bahwa penilaian formatif berjalan efektif, maka perlu melakukan prosedur berikut :
    1.  Menentukan materi pengajaran
    Guru perlu menentukan materi pengajaran yang harus diselesaikan dalam satu tahun akademik. Langkah yang terbaik ialah menyusun materi instruksional berdasarkan tingkat kompleksitas. Sebelum beralih ke materi lain, guru perlu mengadakan ujian formatif untuk menilai penguasaan pelajaratas materi yang  telah diajar.
    2.   Menentukan aspek dan tahap penguasaan
    Guru perlu menentukan aspek-aspek tertentu bagi setiap materi pengajaran yang perlu dikuasai pelajar. Setelah aspek-aspek ditentukan, maka guru perlu pula menentukan tingkat penguasaan pelajar terhadap aspek-aspek yang ditentukan itu. Misalnya, apabila 75% hingga 85% pelajar menguasai suatu materi, maka dapat disimpulkan bahwa kebanyakan siswa telah menguasai materi dimaksud.
    3.  Mengaitkan komponen-komponen materi pengajaran
    Guru perlu menyusun komponen-komponen yang terdapat dalam setiap materi pengajaran berdasarkan taksonomi objektif pengajaran.
    4.   Menyusun soal ujian
    Penyusunan naskah soal ujian berdasarkan materi yang telah diajarkan.
    5.  Menyiapkan langkah-langkah tindak lanjut
    Ketika siswa masih lemah dalam suatu materi, sebagai tindakan susulan, guru perlu mengulang semua materi, atau mengubah pendekatan pengajaran agar pelajar dapat menguasai materi tersebut.[3]

    F.     Teknik-teknik dalam Penilaian Formatif
    Terdapat berbagai macam tehnik yang dapat digunakan sebagai penilaian formatif. Teknik-teknik tersebut dapat dibagi kedalam tipe tertulis dan tidak tertulis sebagai berikut :[4]

    Tidak Tertulis
    Tertulis
    1.    Pertanyaan
    2.    Observasi
    3.    Wawancara/Konferensi
    4.    Presentasi
    1.    Ujian 
    2.    Esai 
    3.    Portofolio  
    4.    Penilaian Mandiri 

    G.    Beberapa Prinsip dalam Penggunaan Penilaian Formatif
    Beberpa prinsip yang perlu diperhatikan dalam merancang dan melaksanakan penilaian formatif adalah sebagai berikut :
    1.    Komprehensif.
    2.    Progresif dan terintegrasi dengan baik ke dalam aktivitas di dalam kelas.
    3.    Sesuai dengan tujuan, outcome kompetensi yang mereka inginkan untuk dinilai.
    4.    Jelas, bermanfaat, tidak anbigu.
    5.    Objektif.
    6.    Konsitensi atas tujuan yang ingin dicapai.
    7.    Waktu yang cukup.[5]

    H.    Contoh Instrumen Penilaian
    Berikut adalah beberapa contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian formatif.
    1.  Unjuk Kerja (Performance) : Pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi (unjuk kerja, tingkah laku, interaksi)
    Teknik ini dapat dugunakan dalam penilaian :
        Penyajian lisan: keterampilan berbicara, berpidato, baca puisis, berdiskusi.
        Pemecahan masalah dalam kelompok
        Partisipasi dalam diskusi
        Menari
        Memainkan alat musik
        Olah Raga
        Menggunakan peralatan laboratorium
        Mengoperasikan suatu alat

    Contoh instrumen penilaian dengan rating scale.

    Petunjuk    : Beri Lingkaran pada angka yang sesuai untuk setiap kemampuan yang teramati pada waktu siswa membaca puisi :
    1 bila tidak pernah
    2 bila jarang
    3 bila kadang-kadang, dan
                     4 bila selalu melakukan

    Nama : Pandan Wangi
    I. Ekspresi fisik (physical expression)
    A. Berdiri tegak melihat pada penonton
    1       2     3      4
    B. Mengubah ekspresi wajah sesuai dengan perubahan pernyataan yang disajikan
    1       2     3      4

    Contoh instrumen penilaian dengan checklist.

    Petunjuk    : Beri tanda centang (v) dibelakang huruf sesuai kemampuan siswa teramati pada waktu berpidato.

    Nama: Pandan Wangi
    I. Ekspresi fisik (physical expression)
    ----- A. Berdiri tegak
    ----- B. Merubah ekspresi wajah sesuai dengan pernyataan yang disajikan
    ----- C. Mata tertuju kepada penonton

    II. Ekspresi suara (vocal expression)
    ---- A. Berbicara dengan jelas
    ---- B. Nada sesuai pernyataan yang diungkapkan
    ---- C. Berbicara lantang/ didengar penonton

    III. Ekspresi verbal (verbal expression)
    ---- A. Memilih kata-kata yang tepat untuk menegaskan arti
    ---- B. Tidak mengulang-ulang pernyataan
    ---- C. Menggunakan kalimat yang lengkap untuk mengutarakan suatu pikiran
    ---- D. Menyimpulkan pokok-pokok pikiran yang penting


    2.  Penugasan (Proyek/Project) : Penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan yang harus selesai dalam waktu tertentu.

    Prosedur dalam tugas proyek adalah sebagai berikut :
    a.    Perencanaan,
    b.    Pengumpulan data,
    c.    Pengolahan data, dan
    d.    Penyajian data.

    Teknik penilaian proyek dapat digunakan dalam menilai :
    a.    Keterampilan menyelidiki secara umum
    b.    Pemahaman & Pengetahuan dalam bidang tertentu
    c.    Kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu penyelidikan
    d.    Kemampuan menginformasikan subyek secara jelas

    Contoh penilaian proyek
    Mata Pelajaran         : Ilmu Pengetahuan Sosial
    Jenjang                   : MI
    Kelas / Semester     : VI

    Contoh :
    Kompetensi Dasar :
    Menganalisis bentuk-bentuk perilaku yang muncul sebagai dampak globalisasi (konsumerisme, gaya hidup)  

    Indikator :
    -   Mengidentifikasi bukti-bukti globalisasi di lingkungan masyarakat (mis: dalam hal periklanan, pariwisata, migrasi, telekomunikasi)
    -   Membuat daftar perubahan perilaku masyarakat setempat sebagai dampak globalisasi (mis: dalam hal makanan, perilaku, gaya hidup, pakaian, nilai-nilai, komunikasi, perjalanan, dan tradisi)
    -   Membandingkan pandangan orang tua dan anak mengenai perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengaruh globalisasi

    Tugas Penilaian Proyek
    Lakukan penelitian sederhana di lingkungan sekitar mengenai pengaruh iklan di media cetak maupun di media elektronik terhadap gaya hidup anak SD (cara berpakaian, pilihan makanan dan minuman, perilaku)

    Contoh format penyekoran tugas proyek
    ASPEK
    KRITERIA DAN SKOR
    3
    2
    1
    PERSIAPAN
    Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan dengan lengkap.
    Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap.
    Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan tidak lengkap
    PENGUMPULAN
    DATA
    Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua dan data tercatat dengan rapi dan lengkap.
    Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap.
    Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat dengan rapi.
    PENGOLAHAN
    DATA
    Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian
    Jika pembahasan data kurang menggambarkan tujuan penelitian
    Jika sekedar melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data
    PELAPORAN TERTULIS
    Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif.
    Jika sistimatika penulisan benar, memuat saran, namun bahasa kurang komunikatif
    Jika penulisan kurang sistimatis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran


    3.  Hasil kerja (Produk/Product) : Penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan seni.
    Penilaian Hasil Akhir dan Proses:
    Hasil akhir misalnya:
    - makanan
    - pakaian
    - hasil karya seni: gambar, lukisan, pahatan
    - barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam
    Proses misalnya:
    - menggunakan teknik menggambar
    - menggunakan peralatan dengan aman
    - membakar kue dengan baik

    Contoh 1: Tugas penilaian produk
    Tugas         : Buatlah rancangan model benda yang menggunakan roda
    Ketentuan    : - Gambar rancangan model
    - Bahan untuk model tertulis dalam rancangan
                       - Tentukan spesifikasi bahan untuk mode

    Contoh 2: Tugas penilaian produk
    Tugas             : Rancang dan buatlah mainan yang menggunakan roda!
    Ketentuan sebagai berikut (spesifikasi diberikan):
    - Jenis bahan  : Kayu
    - Ukuran        : 20 cm x 40 cm
              - Warna         : Disesuaikan
    Penskoran tugas penilaian produk contoh 1:
    No
    Kriteria
    Skor
    B
    C
    K
    1.
    Gambar rancangan model
    2.
    Bahan tertulis dalam model
    3.
    Spesifikasi bahan tertulis
    4.
    Unsur estetika
    Kriteria penskoran :
    B  =  Gambar proporsional, bahan tertulis lengkap, spesifikasi bahan jelas.
    C  = Gambar kurang proporsional, bahan tertulis kurang lengkap, spesifikasi bahan kurang jelas.
    K  = Gambar tidak proporsional, bahan tertulis tidak lengkap, spesifikasi bahan tidak jelas.

    4.    Tertulis (Paper & Pen) : Memilih dan mensuplai jawaban.
    1. Memilih jawaban
        - Pilihan ganda
        - Dua pilihan (B - S; ya - tidak)
    2. Mensuplai jawaban
        - Isian atau melengkapi
        - Jawaban singkat
        - uraian

    Contoh :
        Apa kepanjangan dari PBB?       
        Tahun berapa PBB didirikan?      
        Menurutmu masalah apa yang akan timbul jika PBB dibubarkan?

    5.    Portofolio (Portfolio): Penilaian melalui koleksi karya (hasil kerja) siswa yang sistematis.
        Pengumpulan data melalui karya siswa
        Pengumpulan dan penilaian yang terus menerus
        Refleksi perkembangan berbagai kompetensi
        Memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan belajar siswa
        Bagian Integral dari Proses Pembelajaran
        Untuk satu periode
        Tujuan diagnostik 

    Hal-hal yang perlu diperhatikan:
        Siswa merasa memiliki portofolio sendiri
        Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
        Kumpulkan dan simpan hasil kerja siswa dalam 1 map atau folder
        Beri tanggal pembuatan
        Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja siswa
        Minta Siswa untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan
        Bagi yang kurang, beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya
        Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua siswa

             Karya-karya yang dapat dikumpulkan melalui penilaian portofolio
        Puisi, Karangan, Gambar / Lukisan, Desain, Paper, Sinopsis, Naskah pidato/khotbah, Naskah Drama, Rumus, Doa, Surat, Komposisi Musik, Teks Lagu, Resep Makanan, Laporan Observasi/Penyelidikan/Eksperimen, dll.

    Contoh Portofolio­­­­­­­­­­­­­­­­­­

    Mata Pelajaran     : Bahasa Indonesia
    Alokasi Waktu      : 1 Semester
    Nama Siswa        : Pandan Wangi
    Kelas                  : X

    No
    SK / KD
    Peri-ode
    Kriteria
    Ket.
    Tata Bahasa
    Kosa kata
    Kelengkapan Gagasan
    Sistematika
    Penulisan
    1.
    Menulis karangan deskriptif
    2/7
    9/7
    ...
    2.
    Membuat resensi buku
    1/8
    8/8
    ...

    6.   Penilaian Sikap : Penilian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek sikap.
    Teknik yang dapat digunkan :
    –Observasi perilaku      : Kerja sama, inisiatif, perhatian
    –Pertanyaan langsung   : Tanggapan terhadap tata tertib
    –Laporan pribadi          : Menulis pandangan tentang perilaku tawuran pelajar

    Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktek IPA :
    No.
    Nama
    Perilaku
    Nilai
    Ket.
    Bekerja sama
    Berinisiatif
    Penuh Perhatian
    Bekerja sistematis
    1.
    Gonzales
    2.
    Martono
    3.
    Wakijah

    7.   Penilaian Diri (Self Assessment) : Menilai diri sendiri berkaitan dengan status, proses, tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.

    Contoh penilaian diri
    Aspek
    Penilaian
    Sk
    Kd
    Indikator
    Kriteria
    Ketuntasan
    Belajar
    Teknik penilaian
    Proy
    Prod
    Tes
    Unj kerja
    Dll
    Mendengarkan
    Berbicara
    Membaca
    Menulis

    Contoh rekap nilai
    Mata Pelajaran              : ___________
    Kelas/semester             : ___________

    No
    Nama
    Mendengar
    Berbicara
    Membaca
    Menulis
    KD1
    KD2
    RR
    TS
    AS
    KD1
    KD2
    RR
    TS
    AS
    KD1
    KD2
    RR
    TS
    AS
    KD1
    KD2
    RR
    TS
    AS
    1
    Gonza
    2
    Marto
    Catatan:   KD= Kompetensi Dasar; RR= Nilai Rata-rata KD; TS= Nilai Tengah Semester; AS= Nilai Akhir Semester [6]

    I.      Kesimpulan
    Penilaian formatif merupakan langkah efektif dalam upaya diagnosa untuk perbaikan sistem pembelajaran yang dilaksanakan.
    Hasil dari penilaian formatif memberikan deskripsi tentang sistem pembelajaran yang diterapkan. Pada akhirnya hasil penilaian formatif menjadi dasar bagi peancang instruksional untuk menentukan langkah selanjutnya. Apabila penilaian menunjukkan hasil positif maka guru dapat melanjutkan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Akan tetapi jika menunjukkan hasil negatif maka perlu analisis lanjutan kemudian diambil langkah inovatif misalnya memberikan remidial kepada siswa, atau mengganti sistem instruksional apabila ternyata tidak efektif.

    DAFTAR RUJUKAN

    Buku
    Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2009
    Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta, 2009
    Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008
    Himayaturohmah, Emma, Rancangan Penilaian Hasil Belajar,disampaikan dalam : Diklat Pemberdayaan MI, pada tanggal 14/6/2011, di MAN Indramayu.

    Internet
    http://inovasipendidikan.netbtlBTL download : 27/11/2011/10:32 am.
    http://puslit.petra.ac.id/journals/design/ download : 27/11/2011/9:30 am.
    http://www.e-manza.com/index.php  download 27/11/2011/10:40AM


    [1] http://puslit.petra.ac.id/journals/design/ download : 27/11/2011/9:30 am
    [2] http://inovasipendidikan.netbtlBTL /download : 27/11/2011/10:32 am
    [4] http://inovasipendidikan.netbtlBTL /download : 27/11/2011/10:32 am
    [5] http://inovasipendidikan.netbtlBTL  /download : 27/11/2011/10:32 am


    [6] Emma Himayaturohmah, Rancangan Penilaian Hasil Belajar, disampaikan dalam : Diklat Pemberdayaan MI, pada tanggal 14/6/2011, di MAN Indramayu.

    0 komentar:

    Posting Komentar